PERKEMBANGAN BERAT JANIN YANG TIDAK SESUAI DENGAN USIA KEHAMILAN – RS. MITRA MEDIKA PREMIERE

RS. Mitra Medika Premiere

Pemeriksaan kehamilan amatlah penting untuk memantau perkembangan janin. Setiap usia kehamilan ditandai dengan progres janin dalam kandungan, termasuk perkembangan berat badan janin. Namun kadang ada janin yang kecil untuk usia kehamilan tertentu. Banyak bayi yang sehat-sehat saja walau kecil saat dalam kandungan atau ketika lahir. Tapi kurangnya berat janin mungkin menjadi pertanda adanya masalah intrauterine growth restriction alias IUGR.
Intrauterine growth restriction atau IUGR adalah kondisi ketika berat janin tidak sesuai usia kehamilan. Kondisi ini menandakan tumbuh kembang janin terhambat. Namun, perlu diketahui bahwa IUGR berbeda dengan BBLR (berat bayi lahir rendah).
IUGR dapat menyebabkan BBLR, tetapi tidak semua bayi yang mengalami BBLR yang menderita IUGR. Mari simak informasi lebih lanjut tentang IUGR dalam kehamilan pada artikel berikut ini.

Apa itu IUGR?

Intrauterine growth restriction atau IUGR adalah kondisi ketika janin berukuran lebih kecil daripada ukuran ideal di usianya. Kondisi ini dapat diketahui dengan menghitung usia kehamilan dan berat janin setiap kali ibu melakukan pemeriksaan rutin. IUGR dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun yang paling sering adalah kelainan plasenta.

IUGR terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

IUGR Simetris
Dalam IUGR simetris, semua parameter ukuran janin cenderung kurang dari harapan sesuai dengan usia kehamilan. Umumnya, gangguan perkembangan janin terjadi pada usia awal kehamilan.
IUGR Asimetris
Dalam IUGR asimetris, proporsi beberapa parameter ukuran janin lebih kecil dibanding yang lain. Biasanya, parameter yang terpengaruh adalah lingkar perut. Gangguan pertumbangan janin umumnya muncul pada usia kehamilan tingkat lanjut.
Janin dengan masalah IUGR lebih berisiko mengalami berbagai komplikasi kehamilan, termasuk kematian. Untuk itu, dokter, perawat, atau bidan mesti memantau perkembangan dan memastikan kesejahteraan janin dalam kandungan lewat pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Penyebab IUGR
Penyebab paling sering IUGR adalah kelainan pada plasenta, salah satunya insufisiensi plasenta. Kelainan plasenta dapat menyebabkan suplai nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin menjadi terganggu. Akibatnya, janin tidak mendapatkan asupan nutrisi serta suplai oksigen yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya.

Di samping itu, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko IUGR adalah sebagai berikut:
– Hipertensi saat hamil
– Diabetes yang tidak terkontrol
– Malnutrisi atau berat badan ibu rendah.
– Anemia (kekurangan darah).
– Penyakit pada jantung, paru-paru, dan ginjal.
– Preeklamsia.
– nfeksi selama hamil.
– Kecanduan alkohol, merokok, atau narkoba.
– Kelainan genetik, seperti down syndrome.
– Gangguan pembentukan organ janin.
– Jumlah air ketuban sedikit (oligohidramnion).
– Ibu sering kelelahan atau stres berat.

Faktor penyebab dari bayi:
– Lahir kembar dua atau lebih
– Terjadi infeksi saat dalam rahim
– Kelainan bawaan, misalnya penyakit jantung
– Masalah genetik atau kromosom

Tanda jika janin mengalami IUGR

IUGR umumnya tidak menimbulkan gejala atau keluhan yang spesifik pada ibu. Hanya saja, ukuran perut ibu hamil mungkin akan terlihat lebih kecil jika dibandingkan kehamilan seusianya. Adapun sejumlah indikator yang menunjukkan bahwa janin mengalami IUGR adalah sebagai berikut:
• Ukuran janin lebih kecil, tidak sesuai dengan usia kehamilan ibu (usia gestasi), di mana ukuran bayi di bawah 10 persentil jika dibandingkan dengan usia gestasinya.
• Janin tidak aktif bergerak selama trimester kedua atau di atas usia 5 bulan.
• Hasil pemeriksaan USG menunjukkan bahwa pertumbuhan berat janin tidak maksimal.

Bagaimana mendeteksi IUGR

Pemeriksaan kehamilan secara regular antara lain bertujuan memastikan perkembangan janin tak terhambat. Selama kehamilan, dokter bisa mendeteksi IUGR dengan berbagai cara, seperti:
• Memeriksa tinggi fundus uteri: tinggi fundus, yakni dari tulang kemaluan hingga atas rahim, haruslah sama atau tidak jauh berbeda dengan usia kehamilan setelah minggu ke-20. Bila usia kehamilan 26 minggu, misalnya, berarti tinggi fundus semestinya di kisaran 26 sentimeter. Bila kurang dari itu, mungkin terjadi intrauterine growth restriction.
• Ultrasonografi (USG) 2D, 3D, atau 4D: dokter bisa melihat ukuran janin dengan teknologi gelombang suara yang dapat menghasilkan gambar (2D dan 3D) atau video (4D) dari USG.
• Doppler: ini jenis pemeriksaan USG khusus untuk mendeteksi IUGR dengan cara mengecek aliran darah ke plasenta dan melewati tali pusat janin.
• Amniosentesis: pemeriksaan cairan ketuban untuk memastikan jumlahnya cukup dan tidak ada infeksi yang bisa membuat cairan tercemar sehingga membahayakan janin.
• Pemeriksaan kromosom: dokter mengecek apakah ada kelainan kromosom yang bisa menyebabkan IUGR.

Komplikasi terjadinya IUGR

IUGR adalah kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:
• Janin meninggal tiba-tiba atau bayi lahir mati (stillbirth).
• Kelahiran prematur.
• Berat badan lahir rendah (BBLR).
• Kemungkinan menjalani persalinan caesar.
• Aspirasi mekonium, kondisi ketika janin menghirup air ketuban yang tercampur dengan feses pertamanya di dalam rahim.
• Kadar gula darah bayi rendah
• Rentan mengalami infeksi.

Pencegahan IUGR

Setiap orang tua pasti menginginkan janin tumbuh dengan normal dan sehat. Agar bisa mewujudkan hal tersebut, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah IUGR adalah:
• Memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi.
• Mengonsumsi asam folat sejak program kehamilan dimulai.
• Rutin berolahraga, misalnya melakukan yoga.
• Menjalani pemeriksaan skrining genetik sebelum program hamil.
• Mengonsumsi vitamin prenatal sesuai anjuran dokter.
Perawatan diri selama masa kehamilan serta pengaturan pola makan dan gaya hidup adalah salah satu upaya penting untuk mencegah IUGR. Konsultasikan kehamilan dengan dokter sesuai dengan jadwal agar tanda-tanda masalah perkembangan janin bisa terdeteksi sejak dini.

Reviewed by Tim Medis RS. Mitra Medika Premiere