Tidak semua orang memahami bagaimana konsep mental rest. Berikut adalah beberapa cara istirahat mental yang perlu diperhatikan.
Kesadaran dan Penerimaan
Penting untuk menyadari dan menerima bahwa apa yang terjadi di dalam hidup tidak selalu bisa dikontrol. Terkadang, beberapa hal tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi dan hal tersebut merupakan sesuatu yang normal. Oleh karena itu, terimalah hal yang sudah terjadi dan beristirahatlah. Dengan adanya kemampuan diri dalam menerima suatu hal, perasaan pun akan menjadi lebih nyaman sehingga dapat beristirahat dengan lebih mudah.
Istirahat dengan Sungguh-Sungguh
Ketika memutuskan untuk beristirahat, maka lakukan hal tersebut dengan niat, kesadaran, dan tujuan. Sebisa mungkin hindari penggunaan handphone karena dapat mengganggu proses istirahat. Selain itu, ambil napas dalam dan fokus pada pernapasan. Dengan begitu, otak akan memulai mode istirahat.
Melakukan Mindfulness
Bentuk istirahat mental dapat dilakukan dengan menerapkan mindfulness. Lakukan dengan proses meditasi selama 5 menit di bawah sinar matahari pagi. Coba rasakan kehadiran diri sendiri dalam momen tersebut sambil menyebutkan beberapa benda atau mendengarkan suara-suara di sekitar. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan stabilitas mental serta emosional dalam kehidupan sehari-hari.
Fokus Terhadap Hal yang Disukai
Ketika menjalani mental rest, cobalah fokus pada hal-hal yang disukai. Misalnya berkebun, membaca buku, menonton film, atau membuat jurnal. Cara ini dapat membantu Anda merasa lebih hidup dan terhubung dengan diri sendiri.
Menghindari Sifat Perfeksionis
Sebenarnya, tidak ada salahnya menjadi seorang perfeksionis. Namun, jika sifat ini membawa pengaruh negatif pada tindakan, pikiran, hingga kesehatan mental, hal ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk beristirahat secara mental dan berpotensi menjadi suatu masalah di kemudian hari Oleh karena itu, cobalah untuk membuat gol dan ekspektasi yang realistis dan lakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan. Gagal sesekali bukanlah akhir dari segalanya. Cukup terima kegagalan tersebut sebagai bagian dari proses pembelajaran. Kemudian, tenangkan pikiran agar bisa kembali bekerja seperti sedia kala.
Apa yang Menyebabkan Istirahat Mental Sulit Dilakukan?
Faktanya, tidak semua orang bisa beristirahat mental kapan pun karena biasanya ada beberapa hal yang mengganggunya, di antaranya sebagai berikut: Keinginan untuk berhasil dan menganggap bahwa istirahat hanya akan menghambatnya dalam mencapai target. Sifat perfeksionis yang tidak dapat dikontrol, sehingga selalu berusaha memenuhi gol dan ekspektasi yang terkadang tidak realistis hingga melupakan waktu untuk beristirahat. Merasa bosan saat beristirahat. Hal ini biasanya dipicu karena munculnya rasa kesepian, sedih, atau marah saat tidak melakukan apa-apa. Ketakutan bahwa istirahat dapat menyebabkan terjadinya kesalahan, pekerjaan tidak selesai tepat waktu, dan penurunan performa kerja. Memiliki banyak pikiran yang mengganggu, seperti tagihan, deadline pekerjaan, serta beberapa hal lainnya. Tidak memahami konsep istirahat mental dengan baik. Misalnya, hendak beristirahat namun masih aktif menggunakan handphone. Padahal, aktivitas tersebut justru membuat otak terus-menerus memproses informasi yang didapatkan dari penggunaan handphone. Apabila mengalami beberapa kondisi di atas yang telah berlangsung dalam waktu lama, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Bukan hanya kesehatan fisik, tetapi kesehatan mental juga penting untuk dijaga.
Manfaat Melakukan Istirahat Mental
Manfaat yang utama dari melakukan istirahat mental adalah bisa terhindar dari stres berlebihan. Mental rest merupakan cara yang efektif untuk memberikan waktu bagi otak, pikiran, dan emosi agar kembali rileks.