Tubektomi?
Tubektomi adalah pembedahan untuk menghilangkan patensi tuba falopi. Tindakan ini dilakuk sebagai metode kontrasepsi mantap (permanen) untuk wanita. Prosedurnya dapat dilakukan dengan memotong, mengablasi, atau mengikat tuba, sehingga gamet tidak dapat melewati tuba falopi.
Indikasi
Indikasi tubektomi adalah untuk kontrasepsi permanen bagi wanita yang ingin mengakhiri fertilitasnya secara irreversible atau dasar keinginan sendiri. Selain itu tindakan ini juga dapat diindikasikan bagi wanita yang akan mengalami masalah medis serius bila hamil. Namun, meski keputusan untuk menjalani tubektomi sepenuhnya merupakan hak pasien, dokter harus tetap memberikan konseling menyeluruh.
Kontraindikasi Tubektomi
Kontraindikasi Utama Tubektomi adalah pasien yang ambivalen atau tidak yakin tentang sterilisasi. Selain itu, pasien yang sedang hamil, pasien yang tidak mampu membuat keputusan sendiri, pasien yang memiliki keganasan ginekologi, dan pasien yang memiliki infeksi pelvis aktif juga menjadi kontraindikasi.
WHO memiliki kriteria untuk menentukan kapan tubektomi harus ditunda. Kroteria tersebut memuat beragam kondisi medis yang perlu dievaluasi atau ditangani terleboh dahulu sebelum sterilisasi.
Teknik Tubektomi
– Laparotomi
– Minilaparotomi
– Laparoskopi
– Histerokopi
Komplikasi
Komplikasi paling umum tubektomi adalah penyesalan pasien yang telah menjalani tindakan. Selain itu dapat pula terjadi komplikasi terkait pembedahan seperti infeksi, perdarahan, dan cedera organ intraabdomen.
Edukasi Pasien
Edukasi pasien tubektomi perlu melipurti pemberian informasi terkait sifat irreversible dari tubektomi agar pasien membuat informed decision dan terhindar dari penyesalan. Pasien harus benar benar paham bahwa tubektomi adalah metode pembedahan untuk mendapatkan kontrasepsi permanen.
Pasien perlu dijelaskan bahwa meskipun masih ada kemungkinan untuk hamil kembali dengna metode in vitro, prosesnya akan kompleks dan membutuhkan biaya ynag cukup besar sehingga tubektomi harus dipikirkan sebagai kontrasepsi permanen.